Pemaparan Gubernur Riau, HM Rusli Zainal SE MP selama sekitar 30 menit tentang persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang akan diselenggarakan di Provinsi Riau pada 2012 mendatang dipuji Komisi X DPR RI.
Komisi yang membidangi masalah pendidikan, olahraga dan kebudayaan ini menilai Provinsi Riau sudah berhasil mempersiapkan penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu, meski baru akan dimulai pada September 2012.
Komisi yang membidangi masalah pendidikan, olahraga dan kebudayaan ini menilai Provinsi Riau sudah berhasil mempersiapkan penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu, meski baru akan dimulai pada September 2012.
Kekaguman terhadap persiapan Riau menghadapi PON itu disampaikan beberapa anggota Komisi X DPR RI dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng beserta Gubri di Gedung DPR/MPR, Rabu (19/1). Di antaranya adalah dari Fraksi Partai Golkar Hj Popong Otje Djundjunan, Hj Oelfah A Syahrullah, Harbiyah Salahuddin dan Utut Adianto. Mereka menyampaikan apresiasi dan kekagumannya ke Gubri atas persiapan PON XVIII 2012 yang sudah mencapai 86 persen.
‘’Melihat serta mendengarkan paparan dan penjelasan dari Gabernur Riau tentang persiapan PON, jujur saya katakan lebih siap dan matang dibanding persiapan SEA Games yang dilakukan di Sumatera Selatan,’’ terang Oelfah.
Padahal, sebut Oelfah, penyelenggaraan SEA Games di Sumsel lebih cepat daripada PON. ‘’Jadi, intinya Riau lebih siap dari Sumsel. Tentunya Gubri pantas diberi apresiasi dan penghargaan atas keseriusan Riau menjadi tuan rumah PON,’’ ucap Oelfah.
Meski demikian, Komisi X juga menyoroti sarana olahraga yang dibangun di Riau nantinya agar bisa diefektifkan pemeliharaan dan difungsikan setelah PON selesai. ‘’Sebagai tuan rumah, Riau hendaknya tidak meniru Kaltim yang setelah jadi tuan rumah, beberapa sarana olahraganya kemudian terbengkalai,’’ ungkap Popong Otje.
Kalau ini bisa dilakukan Riau, lanjut Popong, pihaknya tentunya akan mendorong dan mendukung Riau sebagai tuan rumah Islamic Solidarity Games yang akan diikuti 57 negara pada 2013 nanti.
‘’Secara pribadi, kami meyakini Komisi X DPR RI akan mendukung habis Riau menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games,’’ imbuhnya.
Pujian yang senada juga datang dari Fraksi PPP, Reni Marliawati. Dia mengaku salut dan bangga terhadap Gubri yang telah berhasil menjalankan amanah untuk jadi tuan rumah PON.
‘’Saya melihat paparan dari Gubri mengenai kesiapan Riau menyelenggarakan PON membuat kita puas. PON baru digelar pada pertengahan tahun depan, tapi persiapannya sudah hampir selesai,’’ ujarnya.
Akhirnya dalam kesimpulan rapat Komisi X dinyatakan, Komisi X mengapresiasi persiapan pelaksanaan PON XVIII tahun 2010 di Riau. Untuk mewujudkan PON, Komisi X mendesak pemerintah untuk menyusun kebijakan yang mudah teraplikasi dan mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, serta penetapan cabang olahraga mengacu pada olahraga prestasi.
Di samping itu, Komisi X juga berjanji akan memperjuangkan kekurangan-kekurangan dana untuk menyelesaikan venue-venue yang masih terbengkalai dari anggaran APBN.
Komisi X juga akan membentuk Panja PON. ‘’Komisi X akan mendukung anggaran PON 2012 dan membentuk Panja PON,’’ kata pimpinan rapat, Mahyuddin saat membaca kesimpulan rapat.
Seperti diketahui, sebelumnya Gubri memaparkan dengan rinci tentang persiapan-persiapan yang sudah dilakukan Provinsi Riau sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON XVIII 2012.
‘’Saat ini persiapan Riau menghadapi PON 2012 sudah mencapai 86 persen. Diharapkan sisanya dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan yakni sebelum PON berlangsung,’’ terang Gubri saat menyampaikan paparannya di hadapan anggota Komisi X.
Persiapan yang sudah tersedia sebagai penunjang PON itu, mulai dari sektor venue, akomodasi, transportasi baik udara, darat dan laut dan persiapan sarana dan prasarana olahraga lainnya.
‘’Untuk menghemat biaya perhelatan PON, jika di PON Kaltim tahun 2008 menelan biaya hingga Rp4,4 Triliun, PON di Riau kita prediksi hanya menghabiskan Rp2,9 triliun. Dana ini berasal dari APBN, APBD dan pihak swasta,’’ ungkapnya.
Riau, sebut Gubri, masih kekurangan anggaran sekitar Rp507,4 miliar. Karena itu, Riau sangat berharap dukungan dari APBN. ‘’Apakah dari APBN-P 2011 ataupun dari APBN murni 2012,’’ harap Gubri.
Gubri juga menyatakan, untuk venue-venue PON pihaknya sengaja menempatkan di dekat kampus-kampus. Begitu juga asrama atlet. Ini agar setelah PON selesai, sarana ini dapat difungsikan dan dimanfaatkan.
‘’Kita sudah antisipasi kekhawatiran bahwa banyak sarana olahraga yang tidak berfungsi nantinya setelah PON usai. Karenanya, kita membangun sarana olahraga di dekat-dekat kampus, sehingga ke depan tetap terus dimanfaatkan. Selain itu, kita juga telah membentuk Badan Pengelola Aset PON,’’ ulasnya.
Soal target, kata Gubri, Riau tentu saja berharap bisa jadi juara umum mengingat prestasi para atlet Riau di tingkat nasional terus meningkat. Namun bila tak tercapai, minimal masuk tiga besar. ‘’Alhamdulillah dari tahun ke tahun, prestasi atlet kita terus meningkat. Bahkan pada Asian Games baru-baru ini, beberapa medali emas disumbangkan atlet dari Riau,’’ tutur Gubri.
Diperkirakan, ada sekitar 18 ribu orang lebih yang akan datang ke Riau pada PON XVIII tahun 2012, mulai dari atlet, ofisial maupun wartawan. Riau sudah siap menyambut kehadiran mereka dengan berbagai fasilitas, mulai dari penginapan hingga rumah sakit yang siap siaga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Melihat kesiapan Riau yang sudah mencapai 86 persen, Menegpora Andi Mallarangeng pada kesempatan itu juga mengatakan, Riau harus didukung untuk jadi tuan rumah Islamic Solidarity Games.
‘’Indonesia akan menjadi tuan rumah. Karena itu, melihat kesiapan Riau, setelah PON nanti, Riau sangat layak menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games,’’ ucap Menegpora.(yud)
Riau pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar